Senin, 13 Juni 2011

LeLAkiKu..cinTaku?? (Curahan Hati Wanita...)

Cinta,,kata yang bisa membuat orang tertawa, menangis, bahagia, sedih, bahkan gila. Bisa kupastikan, setiap orang yang memilikinya pasti bersedia melakukan apapun demi melanggengkan rasa itu dalam hatinya. Kalau orang tua selalu bilang bahwa cinta itu seperti candu, ia akan berbahaya ketika kita berlebihan menggunakannya. Bedanya cinta dan candu adalah cinta bisa membuat orang jadi pencandu, tapi candu tidak bisa membuat orang mencinta.
Cinta, bagiku adalah sebuah kata tanpa arti. Aku sudah tak ingin lagi berurusan dengan cinta, sebelum aku benar-benar mengerti apa itu cinta. Bagiku cinta hanya seperti daun kering yang terbang kesana kemari tanpa tahu arah tujuan, dimana angin berhenti, di sanalah cinta bertaut. Aku belum percaya cinta sejati, karena mungkin belum pernah kutemukan. Lalu apakah itu cinta??mengapa ia bisa sekuat itu membuat orang kuat menjadi lemah, dan sebaliknya?? Mengapa ia bisa mengubah orang alim menjadi bajingan?? Mengapa ia bissa membuat wanita perawan menjadi binal??? Entahlah, semua itu berputar-putar di otakku hingga aku sampai di tempat tujuanku, sebuah warung kopi kecil di dekat alun-alun.
Aku duduk di pojok belakang, beberapa orang tampak bercengkrama dengan pasangannya. Aku terpaku melihatnya, teringat beberapa tahun lalu ketika masih mempercayai kekuatan cinta. Saat remajaku bersama dengan cinta pertamaku, lelakiku. Ya, meski aku telah tahu lelakiku memiliki wanita lain dan telah bercinta dengannya, aku masih tetap mempertahankannya. Lelakiku datang padaku dengan kebaikan dan kesopanannya, hingga aku terpana pada sosoknya. Dia membimbingku menjadi wanita tulen, karenanya aku semakin memperhatikan penampilanku, mulai dari atas hingga bawah tubuhku. Diajaknya aku untuk mengenal baju-baju yang modis, trendi, dan cewek banget, yang sebelumnya aku enggan mengenakannya. Saat itu, aku berpikir dialah pangeranku, mentalnya yang gentleman, ditambah dengan fisik yang mendukung, membuatku tergila-gila padanya.
Lelakiku, membuatku percaya padanya. Dia menjadi laki-laki pertama yang menyentuh hatiku. Belaian lembut tangannya dan bisikannya di telingaku, serta helaan nafasnya masih terngiang jelas di telingaku. Lelakiku yang menjadikanku dewasa, mengenalkan cara menjalin hubungan pria dan wanita. Hingga aku berpikir dialah sosok yang akan menjadi pendampingku.
Semuanya begitu indah, hingga aku enggan melepasnya dan berpikir tak bisa hidup tanpa dirinya. Aku sangat menikmati saat bersamanya, kucintai lelakiku dengan seluruh jiwa ragaku, hingga aku melupakan Tuhan dan orang tuaku. Kesadaranku hilang jika bersamanya, aku melupakan semuanya, rasa maluku dan gengsiku. Bersama lelakiku, membuat semua orang di dunia lenyap.
Aku tak berpikir untuk mengkhianati lelakiku, semua lelaki yang mendekatiku tak pernah kuberikan kesempatan untuk bertindak lebih jauh padaku. Aku hanya ingin bersama lelakiku, karena aku menikmati bersamanya. Aku mencintainya sepenuh hati, menjalani kehidupan dengannya adalah tujuan dan impianku.
Namun, cinta yang kuberikan pada lelakiku tidak pernah diberikannya padaku. Perselingkuhannya kubongkar, hingga baru kupahami bahwa ia tidak menganggap serius hubungan yang kami jalani, meski semuanya telah berjalan dan terjadi. Ia tidak merasakan besarnya cintaku, meski selalu kubuktikan betapa besar cintaku padanya. Entah makhluk apa dia, hingga memperlakukanku sebagai “wanita cadangan”. Saat itu usiaku 23 tahun, dan bodohnya aku, masih kupertahankan cintaku padanya. Masih kuharapkan tangannya memegang kembali tanganku dan kata-kata cintanya yang selalu membuatku lemah.
Berbulan-bulan aku memikirkannya, mengharapkan cintanya datang, meski aku tahu bahwa semua yang kupikirkan bukanlah cinta, tapi nafsu dan ambisi. Entahlah, tapi saat ini belum ada satu pun lelaki yang bisa mengambil hatiku. Tidak seperti lelakiku, yang sangat pandai mengambil hatiku, menurutku mereka hanya menggangguku. Karena itulah aku berpikir, apakah aku jadi salah satu korban lelaki yang tidak menyadari kesalahannya??? Apakah aku benar-benar mencintainya hingga aku kehilangan hatiku untuk lelaki lain?? Ataukah aku hanya tidak berani menemukan kembali cintaku pada lelaki lain karena takut disakiti kembali?? Entahlah......

Aku melihat secangkir kopi di depanku yang menanti bibirku menyeruputnya. Kulihat jendela, masih kunanti kedatangan seseorang,,,,lelakiku.....

Yogya, 11 Juni 2011
Ly

Tidak ada komentar: